Perjalananku

Aku sempat berpikir bahwa aku tak akan bisa hidup sendiri tanpa orangtuaku. Tapi aku ingin mencoba bagaimana rasanya hidup jauh dari orangtua. Hidup mandiri sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Tetapi kita harus pandai membawa diri bila jauh dari orangtua. Sebab kita harus ingat orangtua kita selalu menanti kabar kita hari ini, besok dan seterusnya. Ini konsekuensi yang harus diambil. Kita berani ambil risiko kuliah jauh dari orangtua. Kita juga harus bisa hidup mandiri. Semangat teruss teman seperjuangan anak rantau.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biodata Diri

Gambar
Assalamu'alaikum wr.wb Perkenalkan nama saya Riska. Saya berasal dari Sambas. Saya menuntut ilmu di Universitas Tanjungpura Pontianak tepatnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ekonomi Pembangunan. Sekarang saya tinggal di jalan Sepakat 2 Blok C1 GM KOST 5. Jika ada yang ingin ditanyakan silakan komentar ya. Salam kenal.
Baca selengkapnya

KUE SABUN KAS SAMBAS

Gambar
Resep Kue Sabun Khas Sambas Namanya cukup aneh, Kue Sabun. Mungkin orang mengira kue ini rasanya seperti sabun. tapi kenyataannya rasanya sangat sedap. Kue ini sangat populer di Sambas dan biasa disebut kue Prancis. Seperti apa rasa kue ini sebenarnya, mari kita buat dengan mengkuti resep di bawah ini: Bahan- bahan: 10 butir telur 200 gram gula pasir 1 sendok teh vanilli serbuk 150 gram Susu kental manis 1 sendok teh margarine 1 sendok makan tepung gandum Cara membuat: Masukkan isi telur dalam mangkuk besar bersama gula, lalu di kacau sampai telur kaku, jangan sampai mengembang. Kemudian ambil mangkuk kecil, masukkan susu kental bersama margarine, lalu kacau sampai menyatu, masukkan tepung dan kacau lagi sampai semuanya menyatu. Masukkan adonan susu dalam adonan telur. Siapkan cetakan (loyang) yang sudah disapu margarine dan dilapisi kertas minyak (kertas khusus kue) Masukkan adonan dalam cetakan. Kukus dengan api kecil setengah masak (kira- kira...
Baca selengkapnya

Ibu

Ibu adalah pahlawan bagiku. Pahlawan paling berjasa yang telah menyelamatkan hidupku. Ia tak pernah lelah memberiku semangat. Ia telah rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatanku. Sembilan bulan aku menyatu dalam tubuhnya. Tak pernah ia kesal padaku. Meski sesekali aku pernah melakukan hal yang salah. Ia menegurku bila aku salah, ceroboh dan lain lain. Tak terasa sekarang Riska yang kecil sudah berubah menjadi Riska yang telah tumbuh besar. Sekarang aku baru merasakan rasanya jauh dari orangtua itu benar benar sulit. Aku benar benar merindukan ibuku.
Baca selengkapnya